PEMBINA
Ketua : Drs. Agus Rama Krishna
Anggota : Dra. Hj. Popi Hopipah M.Si
Anggota : Drs. Endrawan Natawiria
PENGAWAS
Ketua : Septiawan Santana K
Anggota : Dindin Hikmat P
PENGURUS
Ketua : ST. Wahyu Joko Subroto
Sekretaris : Moch. Asep Sudrajat S.sos
Bendahara : Dadan Muttaqien
BIDANG-BIDANG
1.Penelitian, Perencanaan dan Pengembangan Program
a. Aan Anugrah
2.Pemberdayaan Masyarakat
a. Teten Hidayat, S.Sn
b. Defie Saepul Hayat
3.Advokasi
a. Iwan Setiawan
b. Afrinal chaniago S.H
4.Usaha dan Kerjasama
a. Arry Syarief
5.Media dan Teknologi
a. Ari Jamaludin
b. Deden Zainal Muttaqien, Amd
Kamis, 10 Juni 2010
Program Masyarakat Sejarah Kendan
I. Nama Program
Program kerja Masyarakat Sejarah Kendan adalah konsep panduan pelaksanaan Masyarakat Sejarah Kendan dalam menindak lanjuti fungsi dan tujuannya sebagai ruang pengembangan seni dan budaya bagi masyarakat yang dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak.
Runutan kerja ini disusun atas pertimbangan kajian serta penyikapan organisasi selama 9 tahun dengan berinteraksi aktif dalam masyarakat ; Seniman, pengrajin, Budayawan, Rohaniawan, Civitas akademika, pemerintahan diberbagai tempat di Indonesia khususnya Jawa Barat.
Berdasakan hal tersebut maka program kerja ini tentunya akan sinergi dilaksanakan pada tatanan masyarakat, untuk mewujudkan masyarakat yang mengenal dan mencintai seni, budaya serta lingkungan di daerahnya.
Konsep panduan kerja ini kita namakan “Eko-Kendan”, artinya pengembangan daerah berbasis sejarah dan budaya di daerah , dalam hal ini “kendan” di bandung timur, adalah nama satu kerajaan yang pernah berdiri di Bandung Timur sekitar abad ke-5.
II. Bentuk Program
A.Riset
1.Masalah Sosial
2.Lingkungan
3.Sejarah dan budaya
4.Teknologi tetap guna dan ramah lingkungan
Indikator
Tergalinya data tentang masalah sosial yang di terjadi di masyarakat sekitar
Terinventerasi aset sumber daya alam daerah
Terinventerasi aset sejarah, seni dan budaya daerah
Tergalinya potensi sumber daya manusia dan teknologi di daerah
B.Pengembangan seni dan budaya
1.Produksi pementasan seni
2.Pengembangan kerajinan
3.Konservasi kebudayaan
Indikator
Masyarakat dapat mengenali seni dan budaya daerah
Terpeliharanya aset seni dan budaya
Masyarakat dapat mengapresiasi seni dan budaya
Meningkatkan produktifitas kesenian daerah
Mengakomodir para pelaku seni, pengrajin dan komunitas
Terwujudnya pola pemanfaatan kesenian dan kebudayaan oleh masyarakat secara mandiri.
Terangkatnya nilai-nilai kearifan lokal sebagai panduan hidup masyarakat di daerah.
Adanya fasilitas workshop bagi seniman, pengrajin dan masyarakat
C.Pendidikan
1.Pendidikan anak jalanan
2.Lembaga pendidikan formal
3.Lembaga pendidikan non formal
4.Pemberdayaan perempuan
5.Pendidikan Seni
6.Pendidikan Lingkungan
7.Pendidikan kebencanaan
8.Pendidikan orang berkelebihan khusus
9.Pembinaan dan pemberdayaan masyarakat
Indikator
Adanya fasilitas pemberdayaan dan pendidikan bagi masyarakat.
Adanya pusat pendidikan kesenian dan kerajian daerah.
Tersosialisasi pengetahuan lingkungan kebencanaan di daerah.
Terintegrasinya pendidikan lingkungan dan kebencanaan dalam kurikulum pendidikan formal.
meningkatnya potensi perempuan dalam bidang ekonomi, sosial dan kebudayaan.
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang-orang berkelebihan khusus agar dapat berdaya guna seperti masyarakat pada umumnya.
Adanya pusat pelatihan dan pemberdayaan masyarakat.
D.Lingkungan
1.Konservasi alam
2.Flora dan fauna
3.Pertanian dan peternakan
4.Kesahatan lingkungan
Indikator
Terciptakan kesadaran masyarakat tentang lingkungan yang sehat.
Masyarakat dapat menjaga, mengelola dan memanfaatkan secara arif dan bijaksana.
Meningkatnya kwalitas produksi pertanian dan peternakan yang ramah lingkungan.
Adanya pusat rehabilitasi flora dan fauna.
Terjaganya wilayah konservasi alam.
Adanya kontrol dan pengawasan oleh masyarakat terhadap pembangunan agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan di sekitar masyarakat.
E.Dokumentasi dan informasi
a.Inventarisasi seni dan budaya
b.Pendokumentasian
Pemetaan wilayah
Tata ruang
Aset sejarah
Potensi SDA dan SDM
Galeri Arsip
c.Informasi
Penerbitan Buku
Pendirian Media
1.Media cetak
2.Radio
3.Televisi
Indikator
Terinventarisasi bentuk-bentuk kesenian tradisional dan kontemporer di daerah.
Terwujudnya pusat informasi dan kegiatan masyarakat di daerah.
Terpetakannya potensi SDA dan SDM
Daerah memiliki media cetak, radio dan televisi tingkat local
Adanya film-film dokumenter daerah
Memiliki penerbit buku
Daerah memiliki pusat arsip yang dapat di akses oleh masyarakat umum
Daerah memiliki sentra pasar kerajinan dan makanan daerah.
Pusat apresiasi seni, budaya dan olah raga.
Program kerja Masyarakat Sejarah Kendan adalah konsep panduan pelaksanaan Masyarakat Sejarah Kendan dalam menindak lanjuti fungsi dan tujuannya sebagai ruang pengembangan seni dan budaya bagi masyarakat yang dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak.
Runutan kerja ini disusun atas pertimbangan kajian serta penyikapan organisasi selama 9 tahun dengan berinteraksi aktif dalam masyarakat ; Seniman, pengrajin, Budayawan, Rohaniawan, Civitas akademika, pemerintahan diberbagai tempat di Indonesia khususnya Jawa Barat.
Berdasakan hal tersebut maka program kerja ini tentunya akan sinergi dilaksanakan pada tatanan masyarakat, untuk mewujudkan masyarakat yang mengenal dan mencintai seni, budaya serta lingkungan di daerahnya.
Konsep panduan kerja ini kita namakan “Eko-Kendan”, artinya pengembangan daerah berbasis sejarah dan budaya di daerah , dalam hal ini “kendan” di bandung timur, adalah nama satu kerajaan yang pernah berdiri di Bandung Timur sekitar abad ke-5.
II. Bentuk Program
A.Riset
1.Masalah Sosial
2.Lingkungan
3.Sejarah dan budaya
4.Teknologi tetap guna dan ramah lingkungan
Indikator
Tergalinya data tentang masalah sosial yang di terjadi di masyarakat sekitar
Terinventerasi aset sumber daya alam daerah
Terinventerasi aset sejarah, seni dan budaya daerah
Tergalinya potensi sumber daya manusia dan teknologi di daerah
B.Pengembangan seni dan budaya
1.Produksi pementasan seni
2.Pengembangan kerajinan
3.Konservasi kebudayaan
Indikator
Masyarakat dapat mengenali seni dan budaya daerah
Terpeliharanya aset seni dan budaya
Masyarakat dapat mengapresiasi seni dan budaya
Meningkatkan produktifitas kesenian daerah
Mengakomodir para pelaku seni, pengrajin dan komunitas
Terwujudnya pola pemanfaatan kesenian dan kebudayaan oleh masyarakat secara mandiri.
Terangkatnya nilai-nilai kearifan lokal sebagai panduan hidup masyarakat di daerah.
Adanya fasilitas workshop bagi seniman, pengrajin dan masyarakat
C.Pendidikan
1.Pendidikan anak jalanan
2.Lembaga pendidikan formal
3.Lembaga pendidikan non formal
4.Pemberdayaan perempuan
5.Pendidikan Seni
6.Pendidikan Lingkungan
7.Pendidikan kebencanaan
8.Pendidikan orang berkelebihan khusus
9.Pembinaan dan pemberdayaan masyarakat
Indikator
Adanya fasilitas pemberdayaan dan pendidikan bagi masyarakat.
Adanya pusat pendidikan kesenian dan kerajian daerah.
Tersosialisasi pengetahuan lingkungan kebencanaan di daerah.
Terintegrasinya pendidikan lingkungan dan kebencanaan dalam kurikulum pendidikan formal.
meningkatnya potensi perempuan dalam bidang ekonomi, sosial dan kebudayaan.
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang-orang berkelebihan khusus agar dapat berdaya guna seperti masyarakat pada umumnya.
Adanya pusat pelatihan dan pemberdayaan masyarakat.
D.Lingkungan
1.Konservasi alam
2.Flora dan fauna
3.Pertanian dan peternakan
4.Kesahatan lingkungan
Indikator
Terciptakan kesadaran masyarakat tentang lingkungan yang sehat.
Masyarakat dapat menjaga, mengelola dan memanfaatkan secara arif dan bijaksana.
Meningkatnya kwalitas produksi pertanian dan peternakan yang ramah lingkungan.
Adanya pusat rehabilitasi flora dan fauna.
Terjaganya wilayah konservasi alam.
Adanya kontrol dan pengawasan oleh masyarakat terhadap pembangunan agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan di sekitar masyarakat.
E.Dokumentasi dan informasi
a.Inventarisasi seni dan budaya
b.Pendokumentasian
Pemetaan wilayah
Tata ruang
Aset sejarah
Potensi SDA dan SDM
Galeri Arsip
c.Informasi
Penerbitan Buku
Pendirian Media
1.Media cetak
2.Radio
3.Televisi
Indikator
Terinventarisasi bentuk-bentuk kesenian tradisional dan kontemporer di daerah.
Terwujudnya pusat informasi dan kegiatan masyarakat di daerah.
Terpetakannya potensi SDA dan SDM
Daerah memiliki media cetak, radio dan televisi tingkat local
Adanya film-film dokumenter daerah
Memiliki penerbit buku
Daerah memiliki pusat arsip yang dapat di akses oleh masyarakat umum
Daerah memiliki sentra pasar kerajinan dan makanan daerah.
Pusat apresiasi seni, budaya dan olah raga.
Langganan:
Postingan (Atom)